Kalimantan Tidak Bebas Gempa, Kaltara Paling Rawan

Menurut data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), sepanjang tahun 1980-2013 hanya terjadi 42 kali gempa di Pulau Kalimantan, bandingkan dengan Sumatera sebanyak 8.550 kali gempa.

Apa penyebab gempa? Dapat disebabkan tumbukan lempeng tektonik, aktivitas vulkanik, tanah longsor, serta akibat ledakan bom yang besar. Menurut peneliti Simon Dean dari Pusat Oseanografi Nasional Southampton, pantai barat Pulau Sumatra merupakan zona subduksi sangat panjang dan rawan terhadap gempa dan tsunami.

Seperti yang dilansir dari kaltimpost, Di pulau-pulau besar lainnya juga terdapat beberapa zona tumbukan yang sangat rentan terhadap gempa bumi, sedangkan di Kalimantan hanya berdekatan dengan jenis tumbukan geser yang terletak di Selat Makassar dan zona subduksi di sekitar Tarakan.

Tapi paling aman bukan berarti tidak mungkin mengalami. Meskipun terbilang langka, berikut beberapa gempa yang pernah terjadi di Pulau Kalimantan. Kota Tarakan pernah dikejutkan gempa pada Maret 2005 namun dilaporkan tidak ada kerusakan ataupun korban. Pada 12 November 2007, masyarakat Tarakan kembali dikejutkan gempa 5,5 SR dengan kedalaman 50 km dan pusat gempa di laut dengan jarak 214 km tenggara Tarakan, disebabkan aktivitas sesar aktif di perairan Kaltim.

Kalimantan Selatan juga pernah dikejutkan gempa 5,8 SR pada 5 Februari 2008, kedalaman 33 km di Pulau Laut, Sebuku, Pulau Sembilan, Pagatan, dan Batulicin. Kejadian gempa bumi itu pun terulang kembali pada 4 Desember 2012, pukul 09:13:31 WIB, kekuatan 4,8 SR, pusat gempa pada koordinat 2.46 LS dan 115.40 BT Barat Laut Hulu Sungai Tengah pada kedalaman 11 km. Guncangan gempa dirasakan cukup keras selama beberapa detik sehingga menyebabkan masyarakat panik.

Pada Jumat 14 November 2014 dini hari, Tarakan kembali diguncang gempa bumi, warga Tarakan sempat berhamburan keluar rumah dan sebagian besar takut gempa susulan.

Pada Rabu 25 Februari 2015 pukul 08:31 WIB dilaporkan telah terjadi gempa 5,7 SR dengan pusat gempa berada di laut berjarak 413 km Timur Laut Kota Tarakan, kedalaman 10 km, gempa tidak berpotensi tsunami dan tidak dirasakan namun disebabkan oleh aktivitas sesar berarah Barat Daya-Timur Laut antara Pulau Kalimantan dan Filipina. Gempa seperti ini juga pernah terjadi pada 20 Januari 2015, kekuatan 5,6 SR, kedalaman 10 km dan terjadi di 289 km Timur Laut Tarakan.

Dari beberapa contoh kejadian gempa bumi di atas, timbul pertanyaan, “Selama ini kita tahunya Kalimantan aman dari gempa, namun mengapa gempa bumi juga terjadi?”. Berdasarkan peta zonasi gempa, wilayah Kalimantan Timur dan Utara termasuk dalam peta rawan gempa rendah, ancaman gempa bisa berasal dari megathrust Sulawesi Utara atau sesar Palu-Koro.

Gempa di daratan Kalimantan juga disebabkan gempa intraplate, yaitu gempa yang terjadi di dalam lempeng itu sendiri, berbeda dengan gempa interplate yang dihasilkan dari tumbukan antarlempeng yang banyak terjadi di barat Sumatra dan selatan Jawa. Mekanisme gempa intraplate itu sendiri pada dasarnya belum banyak diketahui. Untuk itu diperlukan riset yang lebih banyak lagi untuk mengetahui seperti apa mekanisme gempa intraplate.

Dari fakta-fakta di atas dapat diambil kesimpulan bahwa walaupun Pulau Kalimantan tidak dilalui oleh lempeng tektonik dan juga tidak memiliki gunung api, bukan berarti gempa bumi tidak akan terjadi dan tidak pula luput dari ancaman tsunami.

Untuk itu, kita sebagai masyarakat harus lebih waspada dan tanggap terhadap bahaya gempa bumi, yang sewaktu-waktu kapan dan di manapun akan terjadi. Pengkajian bahaya dan risiko gempa bumi sangat penting untuk pengembangan strategi mitigasi yang tepat. Gempa bumi tidaklah berbahaya bagi masyarakat, yang berbahaya adalah dampak dari gempa itu sendiri karena dapat memakan korban jiwa. Menurut David Ward dari United States Geological Survey (USGS) mengatakan, “Gempa bumi tidak membunuh orang, bangunanlah yang membunuh orang”.

Jadi tidak ada salahnya belajar dari pengalaman gempa besar Aceh, karena sesungguhnya perubahan alam itu pasti terjadi dan manusia harus mampu menyelaraskannya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *